Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat

- April 21, 2017

Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat

 
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan menjdai proses mental yng bergerak dari apa yng kita ketahui kepada apa yng tak kita ketahui sebelumnya didasari bukti-bukti serta fakta-fakta bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Soal-soal tes dalam penalaran kritis disusun bagi atau bisa juga dikatakan untuk menguji kemampuan sobat mengambil serangkaian fakta yng ditampilkan dalam kalimat serta memahaminya, dan memanipulasi berita bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyelesaikan suatu masalah khusus. Tes Penalaran kritis terbagi menjadi dua, yakni tes penalaran masuk akal (silogisme) serta tes penalaran analitis. Akan tetapi Pak HaBe di sini cuma akan menitikberatkan pemaparan pada materi penalaran masuk akal (silogisme).
Logika = Aktivitas yng memungkinkan seseorang berpikir masuk akal
Bernalar = Berpikir masuk akal (berpikir sesuai yang dengannya logika)
Masuk akal = Masuk akal ataupun benar pendapat dari penalaran
Penalaran = Tatacara berpikir masuk akal
Logika = Pengetahuan wacana kaidah berpikir ataupun jalan pikiran yng masuk akal

PENALARAN LOGIS (SILOGISME)
Tes penalaran masuk akal (Silogisme) merupakan tes penalaran yng menguji kemampuan sobat dalam menarik kesimpulan dari beberapa pernyataan (premis) mempergunakan prinsip logika. Tes penalaran masuk akal dipakai bukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menguji kemampuan sobat dalam bahasa Indonesia. Tes ini disusun bagi atau bisa juga dikatakan untuk menguji kemampuan sobat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh fakta-fakta pada suatu teks (kalimat) serta memahaminya dan memanipulasi berita yang telah di sebutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.
Pertanyaan-pertanyaan dalam tes penalaran masuk akal mengharapkan sobat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengambil keputusan secara masuk akal serta mengetahui bahwasanya dari data yng tak cukup tersedia bisa mendapatkan jawaban yng pasti. Sebelum Pak HaBe membahas mengenai penalaran masuk akal (silogisme) lebih lanjut, maka sobat butuh memahami berlebi dahulu pengertian mengenai proposisi serta oposisi.
Silogisme
Silogisme adalah bentuk penyimpulan tak langsung. Silogisme disebut pula tips berpikir ataupun menarik kesimpulan dari premis-premis umum serta khusus.
Silogisme digolongkan menjdai penyimpulan tidak langsung, lantaran penyimpulan pengetahuan yng baru diambil secara sistematis dari dua permasalahan yng dihubungkan yang dengannya tips tertentu.
a. Silogisme kategorik
Silogisme kategorik merupakan silogisme yng seluruh proposisinya memiliki proposisi kategorik.
  • Silogisme Kategorik Bentuk Standar
Silogisme kategorik bentuk standar merupakan silogisme yng terdiri tiga proposisi, tiga term (subjek, predikat, serta term penengah), serta konklusi disebut sesudah premis-premisnya.
Contoh :
  • Seluruh mamalia menyusui anaknya. → Premis Mayor
    M P
    Seluruh kerbau mamalia → Premis Minor
    S M
    Seluruh kerbau menyusui anaknya → Konklusi
    S P
Keterangan:
S = Subjek
P = Predikat
M = Middle Term (Term Penengah)
PERLU DIPERHATIKAN !!!
→ Tentukan berlebi dahulu term yng percis dari kedua premis
→ M premis mayor merupakan predikat serta M premis minor merupakan subjek
→ M tak boleh disebut pada konklusi (kesimpulan)
Dua permasalahan bisa ditarik kesimpulannya andaikan ada term penengah yng menghubungkan keduanya. Tanpa term penengah, konklusi dari dua permasalahan yang telah di sebutkan tak bisa diambil.

Bagaimana tips menentukan mana yng adalah premis mayor ataupun premis minor? Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperolehnya perhatikan hal-hal berikut:
  • Agar diperoleh konklusi yng sah serta benar, maka pangkalan utama berpijak Perlu adalah proposisi universal.
  • Pangkalan khusus tak Perlu partikular ataupun singular, mampu pula proposisi universal.
  • Pangkalan khusus mampu menyatakan suatu permasalahan yng berbeda dari pangkalan utama serta bisa adalah fakta yng lebih khusus dari permasalahan biasanya.
Hukum-hukum Silogisme Kategorik
1. Andai dalam satu premis partikular, bagi atau bisa juga dikatakan untuk kesimpulan pula Perlu partikular.
Contoh:
  • Seluruh perilaku menyimpang tak baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendidik.
    Sebagian perilaku orang tua merupakan menyimpang.
    Jadi, sebagian perilaku orang tua tak baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendidik.
2. Andai satu dari sekian banyaknya premis negatif, bagi atau bisa juga dikatakan untuk kesimpulan pula Perlu negatif.
Contoh:
  • Seluruh pencuri tak disenangi.
    Sebagian anak jalanan merupakan pencuri.
    Jadi, sebagian anak jalanan tak disenangi.
3. Dari dua premis yng sama-sama partikular tak sah diambil kesimpulan. Kesimpulan yng diambil dari premis-premis partikular tak menghasilkan kebenaran yng pasti.
Contoh:
  • Sebagian ikan tak bersisik.
    Beberapa hewan air merupakan ikan.
    Jadi, beberapa hewan air tak bersisik. (Tak sah)
4. Dua premis negatif, tak menghasilkan kesimpulan apapun.
Contoh:
  • Harimau bukan kerbau.
    Serangga bukan kerbau.
    (Tak ada kesimpulan)
5. Paling tak satu dari sekian banyaknya dari term penengah Perlu mencakup. Andai dua premis yng term penengah tak mencakup akan menghasilkan kesimpulan yng salah.
Contoh:
  • Seluruh mamalia bernafas yang dengannya paru-paru.
    Hewan ini bernafas yang dengannya paru-paru.
    Jadi, hewan ini merupakan mamalia (kesimpulan jadi salah lantaran mampu jadi hewan yang telah di sebutkan bukan mamalia, misalnya ikan).
6. Term predikat dalam kesimpulan Perlu konsisten yang dengannya term predikat yng ada pada premis, bila tak, kesimpulannya menjadi salah.
Contoh:
  • Mawar merupakan bunga.
    Melati bukan mawar.
    Jadi, melati bukan bunga.
    (Bunga pada kesimpulan adalah term negatif padahal pada prernis merupakan positif).
7. Term penengah Perlu memiliki makna yng percis, baik itu bagi atau bisa juga dikatakan untuk premis mayor maupun premis minor. Andai term penengah memiliki makna ganda, kesimpulan akan berbeda.
Contoh:
  • Bulan itu adalah benda langit.
    Mei merupakan bulan.
    Jadi, Mei merupakan benda langit.
    (Pengertian bulan pada kedua term tak percis).
8. Silogisme Perlu terdiri dari tiga term, yakni Subjek, Predikat, serta Term Penengah (middle term).
Konklusi silogisme cuma akan berharga andaikan diturunkan dari premis yng benar serta prosedur yng valid. Walaupun konklusi benar namun diturunkan dari premis yng salah serta prosedur yng tak valid, maka tak akan berharga konklusi yang telah di sebutkan.
Dalam silogisme sobat tak menghasilkan kebenaran baru, namun kebenaran yng telah terkandung pada premis-premisnya.
Absah serta Benar
Dalam membahas silogisme, sobat Perlu mengenal serta memahami apa yng dimaksud yang dengannya absah serta benar. Absah ataupun valid berhubungan yang dengannya prosedur pengambilan konklusi. Andai sesuai yang dengannya hukum (ketentuan) disebut absah, demikian sebaliknya. Benar berhubungan yang dengannya proposisi dalam silogisme, apakah sesuai yang dengannya fakta ataupun tak. Andai sesuai yang dengannya fakta, maka proposisinya benar, demikian sebaliknya. Keabsahan serta kebenaran dalam silogisme adalah satu kesatuan yng tidak terpisahkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan konklusi (kesimpulan) yng sah serta benar.
fiuhhhh, istirahat sebentar ya sobat bagi atau bisa juga dikatakan untuk postingan di artikel ini, tangan mulai kriting nih, hehe. Namun ini belum selesai loh, masih ada lanjutannya di Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 2. Jadi pantengin terus blog Pak HaBe bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh informasi-informasi bernilai khususnya wacana Tes Potensi Akademik. :)


Sumber Rujukan Dan Gambar : http://soaltpaku.blogspot.com/2013/09/silogisme-disertai-contoh-kalimat.html

Seputar Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat