Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Benda Tegar
Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Benda Tegar | Referensi terbaru di 2017 via web Contoh Soal. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Contoh Soal. Artikel ini di beri judul Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Benda Tegar. Konten ini untuk anda pembaca setia https://contohsoal-id.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Benda Tegar terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Contoh Soal dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Contoh Soal di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Benda Tegar di bawah ini dari situs web Contoh Soal.Benda tegar merupakan istilah yng Suka dipakai dalam dunia Fisika bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyatakan suatu benda yng tak akan berganti bentuknya sesudah diberikan suatu gaya pada benda itu. Dan yng dimaksud yang dengannya kesetimbangan benda tegar merupakan kondisi dimana suatu benda berada dalam keseimbangan rotasi (pengertiannya benda yang telah di sebutkan tak mengalami rotasi/pergerakan).
Syarat terjadinya kesetimbangan Benda Tegar :
1. Resultan gaya terhadap suatu titik sembarang percis yang dengannya nol.
ΣF = 0 2. Resultan momen gaya Perlu berharga nol
Στ = 0
Yang akan di sajikan kali ini beberapa semisal soal dan pemaparan mengenai keseimbangan benda tegar.
Contoh 1
Pada gambar berikut batang AB beratnya 100 N.
Andai system dalam keadaan seimbang, berat beban w merupakan ...
Pembahasan:
Diketahui:
Panjang batang AB (lAB) = lAO + lOB = 0,5 + 2 = 2,5 m
Berat batang (wt) = 100 N (berat batang terdapat atau terletak dititik pusat batang yakni pada titik P menjadikan AP = PB = ½ AB = ½ (2,5) = 1,25m)
Perhatikan gambar diatas, terdapat dua gaya yng bekerja pada batang AB yakni tegangan tali T dan wt yang dengannya poros berada dititik O.
lOB = 2 m
lop = OB – PB = 2 – 1,25 = 0,75 m
Ditanya: berat beban w
Jawab:
System dalam keadaan seimbang (∑τ = 0)
Yang dengannya kesepakatan: searah jarum jam (-) dan belawanan arah jarum jam (+), maka:
Lantaran massa katrol diabaikan, maka w = T. Menjadikan w = 37,5 N
Contoh 2
Sebuah batang homogen AB yang dengannya panjang 40 cm dan berat 10 N. Pada ujung batang digantung beban seberat 20 N, batang ditahan oleh tali T menjadikan system seimbang. Andai sudut yng dibentuk oleh tali T 37°, maka hitunglah tegangan tali T!
Pembahasan:
Diketahui: berat beban (wB) = 20 N lAB = 40 cm = 0,4 m berat batang (Wb) = 10 N lAO = ½ lAB = ½ (0,4) = 0,2 m α = 37° Ditanya: tegangan tali T Jawab:
Contoh 3 Sebuah batang homogen AC yang dengannya panjang panjang 4 m dan massanya 50 kg. Pada ujung C digantungkan beban yng massanya 20 kg. Batang ditahan oleh tali T menjadikan system seimbang. Andai jarak BC 1 m, maka hitunglah tegangan tali T!
Pembahasan: Perhatikan gambar berikut, terdapat tiga gaya yng bekerja pada batang AC yakni tegangan tali T, berat batang, dan berat beban. Yang dengannya poros berada pada titik A. 
Diketahui: massa beban (mB) = 20 kg berat beban (wB) = mB.g = 20(10) = 200 N jarak beban terhadap poros: lAC = 4 m massa batang (mb) = 50 kg Berat batang (wb) = mb.g = 50(10) = 500 N Titik berat batang berada di titik O, menjadikan lAO = ½ lAC = ½ (4) = 2 m tali T dikaitkan pada titik B, menjadikan lAB = lAC – lBC = 4 – 1 = 3 m α = 30° Ditanya: tegangan tali T Jawab: 
Contoh 4 Sebuah balok bermassa 5 kg diletakkan diatas papan kayu yng bermassa 10 kg. Papan yang telah di sebutkan bertumpu pada kaki A dan C. Andai jarak beban dari kaki A 1 m dan panjang papan kayu 5 m, maka hitunglah gaya yng dialami oleh kaki A!
Pembahasan: Berikut ilustrasi gaya-gaya yng bekerja pada papan yang telah di sebutkan. 
Perhatikan gambar diatas, terdapat empat buah gaya yng bekerja pada system yang telah di sebutkan, yakni NA, wb, wp, dan Nc. lantaran yng ditanyakan gaya normal pada kaki A ( NA ), maka poros berada di titik C. (Catatan: bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan letak titik poros, ambilah gaya yng belum diketahui nilainya, akan tetapi tak ditanyakan dalam soal)
Diketahui: Panjang papan: lAC = 5 m massa balok (mb) = 5 kg berat balok (wb) = mb.g = 5(10) = 50 N jarak balok terhadap poros (titik C): lBC = lAC – lAB = 5 – 1 = 4 m massa papan (mp) = 10 kg Berat papan (wp) = mp.g = 10(10) = 100 N Titik berat papan berada di titik O, menjadikan lOC = ½ lAC = ½ (5) = 2,5 m Ditanya: Gaya normal pada kaki A ( NA ) Jawab:
Contoh 5 Sebuah tangga seberat 400 N disandarkan pada dinding semisal gambar. Andai dinding licin dan lantai kasar, dan tangga tepat akan tergelincir maka hitunglah koefisien gesekan antara lantai dan tangga!
Pembahasan: Berikut ilustrasi gaya-gaya yng bekerja pada tangga yang telah di sebutkan. Terdapat empat buah gaya yakni NB, wt, NA dan f (anak panah berwarna merah). 
Diketahui: Panjang papan: lAB = 10 m berat tangga (wt) = 400 N Titik berat tangga berada di titik O, menjadikan lOB = lOA = ½ lAB = ½ (10) = 5 m θ = 53° Ditanya: Koefisien gesekan antara tangga dan lantai (µ) Jawab: Jumlah gaya pada sumbu y (vertikal) dan sumbu x (horizontal) Perlu nol: 
Jumlah torsi di A Perlu nol (lantaran yng ditanyakan koefisien gesekan menjadikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah perhitungan, kita pilih titik A menjdai poros). Perhatikan bahwasanya dalam mengerjakan soal wacana torsi, gaya yng memicu benda berputar haruslah tegak lurus yang dengannya lengannya. menjadikan NB dan wt Perlu dibuat tegak lurus yang dengannya papan (lihat anak panah berwarna biru)
substitusikan nilai NB pada persamaan (1), menjadikan diperoleh: 
Jadi koefisien gesekan antara tangga dan lantai sebesar 0,375
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.jendelailmu.net/2017/02/contoh-soal-dan-pembahasan_27.html
Syarat terjadinya kesetimbangan Benda Tegar :
1. Resultan gaya terhadap suatu titik sembarang percis yang dengannya nol.
ΣF = 0 2. Resultan momen gaya Perlu berharga nol
Στ = 0
Yang akan di sajikan kali ini beberapa semisal soal dan pemaparan mengenai keseimbangan benda tegar.
Contoh 1
Pada gambar berikut batang AB beratnya 100 N.
Andai system dalam keadaan seimbang, berat beban w merupakan ...Pembahasan:
Diketahui:Panjang batang AB (lAB) = lAO + lOB = 0,5 + 2 = 2,5 m
Berat batang (wt) = 100 N (berat batang terdapat atau terletak dititik pusat batang yakni pada titik P menjadikan AP = PB = ½ AB = ½ (2,5) = 1,25m)
Perhatikan gambar diatas, terdapat dua gaya yng bekerja pada batang AB yakni tegangan tali T dan wt yang dengannya poros berada dititik O.
lOB = 2 m
lop = OB – PB = 2 – 1,25 = 0,75 m
Ditanya: berat beban w
Jawab:
System dalam keadaan seimbang (∑τ = 0)
Yang dengannya kesepakatan: searah jarum jam (-) dan belawanan arah jarum jam (+), maka:
Lantaran massa katrol diabaikan, maka w = T. Menjadikan w = 37,5 NContoh 2
Sebuah batang homogen AB yang dengannya panjang 40 cm dan berat 10 N. Pada ujung batang digantung beban seberat 20 N, batang ditahan oleh tali T menjadikan system seimbang. Andai sudut yng dibentuk oleh tali T 37°, maka hitunglah tegangan tali T!
Pembahasan:
Diketahui: berat beban (wB) = 20 N lAB = 40 cm = 0,4 m berat batang (Wb) = 10 N lAO = ½ lAB = ½ (0,4) = 0,2 m α = 37° Ditanya: tegangan tali T Jawab: Contoh 3 Sebuah batang homogen AC yang dengannya panjang panjang 4 m dan massanya 50 kg. Pada ujung C digantungkan beban yng massanya 20 kg. Batang ditahan oleh tali T menjadikan system seimbang. Andai jarak BC 1 m, maka hitunglah tegangan tali T!
Pembahasan: Perhatikan gambar berikut, terdapat tiga gaya yng bekerja pada batang AC yakni tegangan tali T, berat batang, dan berat beban. Yang dengannya poros berada pada titik A. Diketahui: massa beban (mB) = 20 kg berat beban (wB) = mB.g = 20(10) = 200 N jarak beban terhadap poros: lAC = 4 m massa batang (mb) = 50 kg Berat batang (wb) = mb.g = 50(10) = 500 N Titik berat batang berada di titik O, menjadikan lAO = ½ lAC = ½ (4) = 2 m tali T dikaitkan pada titik B, menjadikan lAB = lAC – lBC = 4 – 1 = 3 m α = 30° Ditanya: tegangan tali T Jawab: Contoh 4 Sebuah balok bermassa 5 kg diletakkan diatas papan kayu yng bermassa 10 kg. Papan yang telah di sebutkan bertumpu pada kaki A dan C. Andai jarak beban dari kaki A 1 m dan panjang papan kayu 5 m, maka hitunglah gaya yng dialami oleh kaki A!
Pembahasan: Berikut ilustrasi gaya-gaya yng bekerja pada papan yang telah di sebutkan. Perhatikan gambar diatas, terdapat empat buah gaya yng bekerja pada system yang telah di sebutkan, yakni NA, wb, wp, dan Nc. lantaran yng ditanyakan gaya normal pada kaki A ( NA ), maka poros berada di titik C. (Catatan: bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan letak titik poros, ambilah gaya yng belum diketahui nilainya, akan tetapi tak ditanyakan dalam soal)Diketahui: Panjang papan: lAC = 5 m massa balok (mb) = 5 kg berat balok (wb) = mb.g = 5(10) = 50 N jarak balok terhadap poros (titik C): lBC = lAC – lAB = 5 – 1 = 4 m massa papan (mp) = 10 kg Berat papan (wp) = mp.g = 10(10) = 100 N Titik berat papan berada di titik O, menjadikan lOC = ½ lAC = ½ (5) = 2,5 m Ditanya: Gaya normal pada kaki A ( NA ) Jawab:
Contoh 5 Sebuah tangga seberat 400 N disandarkan pada dinding semisal gambar. Andai dinding licin dan lantai kasar, dan tangga tepat akan tergelincir maka hitunglah koefisien gesekan antara lantai dan tangga!
Pembahasan: Berikut ilustrasi gaya-gaya yng bekerja pada tangga yang telah di sebutkan. Terdapat empat buah gaya yakni NB, wt, NA dan f (anak panah berwarna merah). Diketahui: Panjang papan: lAB = 10 m berat tangga (wt) = 400 N Titik berat tangga berada di titik O, menjadikan lOB = lOA = ½ lAB = ½ (10) = 5 m θ = 53° Ditanya: Koefisien gesekan antara tangga dan lantai (µ) Jawab: Jumlah gaya pada sumbu y (vertikal) dan sumbu x (horizontal) Perlu nol: Jumlah torsi di A Perlu nol (lantaran yng ditanyakan koefisien gesekan menjadikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah perhitungan, kita pilih titik A menjdai poros). Perhatikan bahwasanya dalam mengerjakan soal wacana torsi, gaya yng memicu benda berputar haruslah tegak lurus yang dengannya lengannya. menjadikan NB dan wt Perlu dibuat tegak lurus yang dengannya papan (lihat anak panah berwarna biru) substitusikan nilai NB pada persamaan (1), menjadikan diperoleh: Jadi koefisien gesekan antara tangga dan lantai sebesar 0,375 Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.jendelailmu.net/2017/02/contoh-soal-dan-pembahasan_27.html
Seputar Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Benda Tegar
Terima kasih telah membaca Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Benda Tegar. Semoga pos dari situs web Contoh Soal berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Contoh Soal. Silakan berbagi ulasan Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Benda Tegar tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Contoh Soal melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Contoh Soal untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Benda Tegar yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Contoh Soal di bawah. Demikan dan sekian tentang Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Benda Tegar. Dan Assalamualaikum pembaca Contoh Soal.
Advertisement
Tidak ada komentar:
Posting Komentar