Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4 | Referensi terbaru di 2017 via web Contoh Soal. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Contoh Soal. Artikel ini di beri judul Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4. Konten ini untuk anda pembaca setia https://contohsoal-id.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4 terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Contoh Soal dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Contoh Soal di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4 di bawah ini dari situs web Contoh Soal.
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4 – Hore masuk ke pemaparan yang terakhir ^_^, bukan yng belajar aja yng capek sobat, Pak HaBe pula capek nulisnya ini, haha. Namun gakpapa lah ya, demi ilmu serta masa depan :). Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemaparan yang terakhir Pak HaBe akan tuntaskan keseluruhannya, yng akan kita bahas kelak merupakan silogisme hipotetik, silogisme disjungtif, serta dilema. Langsung aja deh sobat, cekidot yaa..
b. Silogisme hipotetik
Silogisme hipotetik merupakan pernyataan yng premis mayornya berupa proposisi hipotetik, namun bagi atau bisa juga dikatakan untuk premis minornya merupakan proposisi kategorik yng menetapkan ataupun mengingkari term antecedent ataupun term konklusi premis mayornya. Silogisme hipotetik terdiri dari 4 jenis, yakni:
1. Silogisme hipotetik yng premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
Andai lapar, saya makan nasi.
Saat ini saya lapar.
Jadi, saya makan nasi.
2. Silogisme hipotetik yng premis minornya mengakui bagian konsekuensinya.
Contoh:
Andai saya makan maka kenyang.
Saya kenyang.
Jadi, saya telah makan.
3. Silogisme hipotetik yng premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Andai Adi berolahraga, maka badannya akan sehat.
Adi tak berolahraga.
Jadi, badannya tak akan sehat.
4. Silogisme hipotetik yng premis minornya mengingkari bagian konsekuensinya.
Contoh:
Andai siswa protes, maka kepala sekolah akan terdesak.
Kepala sekolah tak terdesak.
Jadi, siswa tak protes.
Hukum-hukum Silogisme Hipotetik
Bila antecedent = A
Konsekuen = B, maka hukum silogisme hipotetik merupakan:
1. Bila A terlaksana, maka B Terlaksana
(Benar)
2. Bila A tak terlaksana, maka B tak terlaksana
(Salah)
3. Bila B terlaksana, maka A terlaksana
(Salah)
4. Bila B tak terlaksana, maka A tak terlaksana
(Benar)
c. Silogisme disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yng premis mayornya keputusan disjungtif, sedangkan premis minornya keputusan kategorik yng mengingkari ataupun mengesahkan satu dari sekian banyaknya pengganti yng disebut oleh premis mayor.
1. Silogisme disjungtif sempit; premisnya memiliki pengganti kontradiktif.
Contoh:
Adi pergi ataupun datang.
Sebenarnya Adi pergi.
Jadi, Adi tak datang.
2. Silogisme disjungtif luas; premis mayornya memiliki pengganti bukan kontradiktif.
Contoh:
Nety kuliah di UI ataupun IPB
Sebenarnya tak kuliah di UI.
Jadi, kuliah di IPB.
Hukum-hukum Silogisme Disjungtif
1. Silogisme disjungtif dalam arti sempit, konklusinya ataupun kesimpulannya yng diperoleh kelak akan selalu berharga benar, andai prosedur penyimpulannya valid.
Contoh:
Adi berlari ataupun tak berlari.
Sebenarnya Adi berlari.
Jadi, Adi bukan tak berlari.
2. Silogisme disjungtif dalam artian luas, kebenaran bagi atau bisa juga dikatakan untuk konklusinya merupakan :
* Andai premis minornya mengakui satu dari sekian banyaknya pengganti, maka konklusinya sah (benar).
Contoh:
Magdalena menjadi pramugari ataupun peneliti.
la merupakan pramugari.
Jadi, ia bukan peneliti.
* Andai premis minornya mengingkari satu dari sekian banyaknya pengganti, maka konklusinya tak sah (salah).
Contoh:
Mary berambut pirang ataupun hitam.
Sebenarnya tak berambut hitam.
Jadi, ia berambut pirang. (Mampu jadi ia berambut tak pirang)
d. Dilema
Dilema merupakan argumentasi yng bentuknya adalah campuran antara silogisme hipotetik serta silogisme disjungtif. Mengapa demikian? Lantaran premis mayornya terdiri dari dua proposisi hipotetik serta premis minornya satu proposisi disjungtif, akan tetapi mampu proposisi kategorik. Konklusi yng diambil selalu tak menyenangkan.
Contoh:
Andai engkau makan, ayahmu mati.
Andai engkau tak makan, ibumu mati.
Dimakan maupun tak dimakan, satu dari sekian banyaknya orangtuamu pasti mati.
Dilema dalam arti luas merupakan situasi (bukan argumentasi) di mana kita memilih dua pengganti yng kedua-duanya mempunyai konsekuensi yng tak dimau-kan menjadikan susah menentukan pilihan.
Akhirnya selesai seluruh keseluruhan materi silogisme, mudah-mudahan apa yng Pak HaBe share bermanfaat ya buat sobat seluruh, serta Perlu dibaca loh sobat, kasian Pak HaBe telah nulis panjang-panjang kan T_T. Hehe. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk selanjutnya saatnya soal-soal kembali, tungguin aja ya sobat update nya :)
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://soaltpaku.blogspot.com/2013/09/pembahasan-silogisme-disertai-contoh_7203.html
Seputar Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4
Terima kasih telah membaca Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4. Semoga pos dari situs web Contoh Soal berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Contoh Soal. Silakan berbagi ulasan Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4 tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Contoh Soal melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Contoh Soal untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4 yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Contoh Soal di bawah. Demikan dan sekian tentang Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4. Dan Assalamualaikum pembaca Contoh Soal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar